Postingan Populer

Selasa, 08 Oktober 2013

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )



Pengertian

         Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera/ keadaan yang memerlukan penanganan medis dasar ( Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam atau orang awam yang terlatih secara khusus ).



Pelaku Pertolongan Pertama

         Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama

1. Menyelamatkan jiwa penderita

2. Mencegah cacat atau cedera bertambah parah

3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama:

a. Jujur dan bertanggung jawab

b. Berlaku profesional

c. Kematangan emosi

d. Kemampuan bersosialisasi

e. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi

f. Kondisi fisik baik

g. Mempunyai rasa bangga

Sikap yang harus diperhatikan saat anda menolong:

· Jangan panik

· Ketahui keadaan disekelilingmu, apakah aman atau tidak

· Tenangkan korban

· Tangani korban

· Antar korban ke fasilitas kesehatan terdekat

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama

         Peralatan dasar yang menjadi peralatan perlindungan diri ( APD ) dan peralatan minimal yang diperlukan pelaku pertolongan pertama dalam melakukan tugasnya. Dan untuk mencegah, melindungi penolong dari penyakit yang menular seperti: Hepatitis, TBC, HIV/ AIDS dan luka.

Contoh APD antara lain:

· Sarung tangan latex

· Kacamata pelindung medis

· Baju pelindung medis

· Masker penolong

· Masker resusitasi

· Helm

Contoh Peralatan Pertolongan Pertama:

a) Penutup Luka · Kassa steril
· Bantalan kassa
b) Pembalut

· Pembalut gulung/ pita
· Pembalut segitiga/ mitella
· Pembalut tabung/ tubuler

c) Cairan Antiseptik

· Alkohol 70%
· Povidone iodone 10%
d) Cairan Pencuci Mata

· Boorwater
· Betadine


e) Peralatan Stabilisasi

· Bidai

· Papan spinal panjang

· Papan spinal pendek

f) Gunting

g) Pinset

h) Senter

i) Kapas

j) Selimut

k) Kartu penderita

l) Alat tulis

m) Oksigen

n) Tensimeter dan Stetoskop

Tensimeter
Stetoskop o) Tandu

ANATOMI DAN FAAL DASAR

Anatomi ( Susunan Tubuh )

         Ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh atau ilmu urai. Faal Tubuh ( Fisiologi )

          Ilmu yang mempelajari faal ( fungsi ) bagian dari alat atau jaringan tubuh. Posisi Anatomis

         Dibagi menjadi 3 bidang khayal yang dipakai untuk membagi tubuh menjadi 2 bagian masing-masing:

1. Bidang Medial

2. Bidang Frontal

3. Bidang Transversal

Bagian Tubuh

         Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi:

1. Kepala terdiri dari: tengkorak, wajah, dan rahang bawah

2. Leher

3. Batang tubuh terdiri dari: dada, perut, punggung, dan panggul

4. Anggota gerak atas terdiri dari: sendi bahu, lengan atas, lengan bawah pergelangan tangan dan tangan

5. Anggota gerak bawah terdiri dari: sendi panggul, tungkai atas, lutut tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki.

Rongga Tubuh terdiri dari:

1. Rongga Tengkorak

2. Rongga Tulang Belakang

3. Rongga Dada

4. Rongga Perut

5. Rongga Panggul

Pembagian Rongga Perut ( Abdomen )

1. Kwadran kanan atas berisi: hati, kandung empedu, pancreas dan usus

2. Kwadran kiri atas berisi: lambung, limpa dan usus

3. Kwadran kanan bawah berisi: terutama organ usus termasuk usus buntu

4. Kwadran kiri bawah berisi: terutama usus

BEBERAPA SISTEM PADA TUBUH MANUSIA:

1. Sistem Rangka ( Skelekton )

a. Klasifikasi Tulang:

· Tulang pipa contoh: tulang paha dan lengan atas

· Tulang pendek contoh: tulang jari

· Tulang pipih contoh: tulangrusuk

· Tulang tak berurutan contoh: tulang pergelangan tangan

· Tulang sesamoid contoh: tulang tengkorak

b. Pembagian Sistem Rangka:

· Tulang kepala

· Rangka dada

· Tulang belakang dan panggul

· Tulang anggota gerak atas

· Tulang anggota gerak bawah

c. Susunan Rangka:

· Tengkorak otak

· Tengkorak wajah

· Tulang belakang

· Rangka dada

· Tulang panggul

· Anggota gerak atas

· Anggota gerak bawah

d. Fungsi Kerangka:

· Menopang bagian tubuh

· Melindungi organ tubuh

· Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh

· Member bentuk bangunan tubuh

2. Sistem Otot ( Muskularis )

Pengertian

Suatu organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Terdiri dari sekitar 600 otot yang digolongkan menjadi:

· Otot rangka ( otot serat lintang, otot lurik )

· Otot polos

· Otot jantung

Fungsi tonus otot:

· Memelihara sikap perut dan posisi tubuh

· Menahan rongga perut oleh otot-otot perut

· Menahan tekanan darah oleh otot-otot dinding pembuluh darah

Bagian otot:

· Kepala otot

· Empal otot

· Ekor otot

3. Sistem Pernapasan ( Respirasi )

Pengertian

Semua yang berhubungan dengan proses pernapasan dalam (pertukaran gas yang terjadi di dalam jaringan ) maupun luar ( pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru )

Susunan:

· Saluran pernapasan atas

· Saluran pernapasan bawah

· Paru-paru

· Otot-otot pernapasan

· Alveoli

· Otak

Fungsi:

· Mengambil oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh

· Mengeluarkan karbondioksida

· Menghangatkan dan melembabkan udara ( hidung )

Cara pernapasan:

· Pernapasan dada:ketika bernapas rangka dada bergerak membesar

· Pernapasan perut:ketika bernapas, sekat rongga dada bergerak turun naik dipacu oleh perubahan dalam perut

4. Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )

Sistem peredaran darah terdiri dari:

· Jantung

· Pembuluh darah

· Darah dan komponennya

· Saluran limfe

Pembuluh darah dibagi 3:

· Pembuluh darah nadi( Arteri )

· Pembuluh darah balik( Vena )

· Pembuluh darah rambut( Kapiler )

Fungsi darah: · Alat pengangkut O2 dan CO2 · Pertahanan tubuh · Mengedarkan panas ke seluruh tubuh · Membantu membedakan darah bila terjadi luka Komposisi darah:

· Air 9%

· Protein 3%

· Mineral 0,9%

· Bahan organic 0,1%

Jumlah darah dalam tubiuh berkisar kurang lebih13X berta badan atau sekitar 8%

Peredaran darah dibagi 2:

· Peredaran darah kecil: jantung-paru-paru-karbondioksida-jantung

· Peredaran darah besar: jantung-pembuluh nadi-seluruh tubuh-pembuluh balik-jantung

5. Sistem Saraf ( Nervus )

Pengertian

Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh

Pembagian sistem saraf:

· Susunan saraf pusat

· Susunan saraf tepiv

Fungsi:

a) Sensorik: menerima rangsangan dilakukan oleh panca indera

b) Motorik: mengatur tubuh bergerak, integrasi, mengendalikan sistem lain tubuh, mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan emosi

6. Sistem Pencernaan ( Digenstif )

Pengertian

Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna dengan bantuan enzim dan zat cair dari mulut sampai anus.

Organ getah pencernaan:

· Kelenjar ludah

· Kelenjar getah lambung

· Kelenjar hati

· Kelenjar pancreas

· Kelenjer getah usus

Fungsi

Alat pencernaan harus mengolah makanan menjadi zat gizi yang kemudian dapat diserap ke dalam darah.

7. Sistem Kelenjar Buntu ( Endokrin )

Pengertian

Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke dalam darah dalam jaringan kelenjar tanpa melalui saluran dan hasil sekresi iini disebut hormon.

Organ endokrin:

· Kelenjar hipofise

· Kelenjar tiroid dan para tiroid

· Kelenjar supraneral

· Kelenjar timus

· Kelenjar pinealis

· Kelenjar kelamin

Fungsi:

· Mengahsilkan hormone

· Mengendalikan kerja kelenjar tubuh

· Merangsang kerja kelenjar tubuh

· Merangsang pertumbuhan jaringan

· mengatur metabolisme

8. Sistem Kemih ( Urinaria )

Pengertian

Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh dan membebaskan dari zat yang tidak digunakan tubuh.

Susunan:

· Ginjal

· Ureter

· Kandung kemih

· Uretra

9. Kulit

Pengertian

Lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh.

Susunan:

· Lapisan kulit ari

· Lapisan kulit jangat

· Lapisan bawah kulit

Fungsi:

· Mencegah cidera

· Perlindungan terhadap mikroorganisme

· Mempertahankan suhu tubuh

· Mengatur keseimbangan cairan

· Alat indera: raba, tekanan, suhhu dan nyeri

10. Panca Indera

Pengertian

Organ untuk menerima jenis rangsangan tertentu.

Macam-macam panca indera:

· Indera penglihatan( mata )

· Indera pendengaran( telinga )

· Indera penciuman( hidung )

· Indera pengecap( mulut )

· Indera peraba( kulit )

11. Sistem Reproduksi

Pengertian

organ reproduksi membentuk traktus genitalia yang berhubungan dengan urinarius

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Langkah-langkah dasar

Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan. Baringkan penderita, dan selimuti agar tetap hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas. Apabila penderita muntah-muntah dan anda yakin bahwa tidak ada kemungkinan terdesak, hubungi dokter dan tanyakan langkah-langkah apa yang harus anda ambil sebelum dokter tiba di tempat si penderita. Periksalah keadaan penderita dengan teliti dan hati-hati, jangan melepas pakaian dari penderita luka bakar.

Jangan mencuci luka bakar tahap tiga (luka bakar tahap tiga adalah luka bakar yang telah merusak lapisan kulit yang terdalam). Segera balut luka dengan penutup steril. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita. Jangan mencoba menyadarkan orang yang pingsan dengan menampar wajahnya, menggoncang-goncangkan tubuhnya atau bahkan berteriak. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.

Menghentikan Pendarahan

Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Apabila luka terlalu lebar, mungkin anda harus menekan luka itu sendiri agar pendarahan segera terhenti. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti. Kalau luka terdapat di kaki atau tangan, naikkan tangan atau kaki sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala. Lakukan hal ini bila anda yakin tidak ada bahaya lain, karena ini akan mengurangi aliran darah. Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain.

Ø Apabila luka di sekitar telapak tangan dan jari-jari tangan, tekan nadi di pergelangan tangan.

Ø Apabila luka terdapat di lengan, tekankan tangan anda pada nadi di ketiak, tekan pada bagian belakang telapak tangan anda,

nadi yang terdapat di pangkal paha bagian depan agak ke bawah (selangkangan).

Ø Apabila luka terdapat di wajah, tekankan jari anda pada nadi di bawah rahang bawah.

Ø Apabila luka terdapat pada kulit bagian atas kepala, tekan nadi di samping kepala tepat di depan telinga.

Ø Apabila luka terdapat di leher atau kepala bagian belakang, tekan nadi di leher di bawah telinga.

Gunakan semacam sapu tangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka adalah cara lain untuk menghentikan pendarahan. Untuk luka di lengan, gunakan sapu tangan dan lipat kira-kira selebar telapak tangan untuk mengikat lengan atas sedikit di bawah ketiak. Untuk luka di kaki, buat ikatan yang kuat sedikit di bawah pangkal paha. Ikatan sapu tangan ini hendaknya cukup kuat untuk menghentikan pendarahan. Lepas ikatan setiap sepuluh menit, selama satu menit. Jika pada saat dilepas tidak terjadi lagi pendarahan, jangan ikat lagi nadi tersebut.

Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut

Singkirkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu pernafasan penderita, misalnya makanan, gula-gula atau lumpur. Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Untuk orang dewasa lakukan 12 tiupan selama satu menit, dan untuk anak-anak diperlukan 20 tiupan tiap menit.

Membantu Denyut Jantung

Lakukan pengurutan segera setelah jantung berhenti berdenyut. Letakkan kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan 60 tekanan dalam 1 menit.

Penderita Schok/Terkejut

Apabila seseorang mengalami schok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya memburu. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya. Berikan minuman tak beralkohol kepada penderita dengan menambahkan gula atau garam pada minuman tersebut, apabila penderita dalam keadaan benar-benar sadar. Ajaklah penderita bercakap-cakap atau bujuklah dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan sambil menggenggam tangannya.

Tersedak Makanan

Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua tangan.biarkan kepala dan tubuh bagian atasnya menggantung kedepan.kepalakan salah satu tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan penderita.

Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata

Baringkan korban dan tuangkan air kedalam matanya untuk menghilangkan bahan kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera ke dokter. Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung saputangan bersih. Namun jika masih terasa tidak enak, Padahal benda asing tidak tampak, segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena bahan kimia atau serangga dengan tangan telanjang.

Digigit Binatang

Cucilah bekas gigitan dengan air yang mengalir,dan tangkaplah binatang yang mengigit korban untuk diperiksa, terutama anjing pembawa rabies. Bagian tubuh yang biasa terkena kejang antara lain : jari kaki, jari tangan, hidung dan kuping. Penyebab utamanya karena kedinginan. Adapun gejalanya, kulit pucat atau kebiruan dan mati rasa pada bagian tertentu. Untuk mengatasinya, selimuti korban dengan kain hangat dan usahakan tetap kering (sebaiknya di dalam ruangan tertutup. Kemudian berilah air hangat, dan jangan sekali-kali menggunakan botol berisi air panas atau mendekatkan korban dengan kompor pemanas karena dapat mengakibatkan luka bakar. Biarkan korban istirahat,dan jika terasa sakit segera bawa ke dokter.

Kemasukan Benda Di Hidung atau Telinga

Benda jangan didorong ke dalam, bila hendak mengeluarkannya.jangan mencoba mengeluarkan benda yang keras dan licin seperti kelereng. Namun bila bendanya empuk dan letaknya tidak terlalu dalam dapat dikeluarkan dengan pinset . Cara lain adalah dengan menyuruhnya bersin. Jika benda tetap bersarang, sebaiknya segera dibawa ke dokter.

Keracunan Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa )sebanyak mungkin hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter. Meski demikian, tidak selalu korban muntah. Kram Panas

Orang yang bekerja di tempat panas, biasanya mengalami kram pada bagian tubuhnya. Untuk mencegahnya, usahakan agar mereka banyak minum air dingin yang diberi sedikit garam. Adapun gejala orang terkena kram panas, biasanya kaki dan punggung terasa kaku, serta sulit bernafas mengatasinya dengan memindahkan korban keruangan dingin dan berilah minum air dingin tambahkan sedikit garam sambil dipijat bagian tubuhnya yang kaku.

Luka Bakar

Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh, lepaskan semua pakaiannya tutup dengan kain dingin hingga sakitnya hilang, kemudian bawa ke rumah sakit.

Luka Infeksi

Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun jika kelenjar di ketiak dan dan selangkangannya terasa sakit, segera bawa ke dokter karena infeksi sudah menjalar serius.

Luka Lecet dan Tersayat

Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau band aid, tensoplast. Namun jika luka besar, harus segera ditangani dokter.

Patah Tulang

Lindungilah agar dapat menyelamatkan korban dan luka yang lebih parah. Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. Patah tulang selangka, balut seperti balutan ransel, dan segera bawa ke dokter. Adapun patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.

Pendarahan

Kompreslah luka dengan kain suci hama hingga pendarahan berhenti, atau angkatlah bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Untuk pendarahan berat, cepatlah tekan lukanya kuat-kuat dengan kain bersih, kemudian bersihkandan balut sebelum membawanya ke dokter.

Pingsan

Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak melukai dirinya. Lepaskan baju yang melekat pada dirinya, letakkan kepala menghadap samping dan jangan letakkan benda kasar diantara giginya. Jika sawan tidak segera berhenti, segeralah ke dokter.

Sengatan Matahari

Hindarkan korban dari shock dan segera pindahkan ke ruangan dingin namun jangan sampai badannya terlalu kedinginan. Kalau mukanya nampak merah, letakkan kepalanya agak tinggi, dan sebaiknya kalau mukanya nampak pucat, letakkan kepalanya lebih rendah. Bila kulit menegang, gosoklah dengan salep anti sengatan matahari. Jika kulit panas sekali hingga melepuh, sebaiknya dirawat dokter.

Sengatan Serangga

Bekas sengatan lebah, biasanya berbahaya jika terpegang jari karena kemungkinan masih mengandung bisa. Sebaiknya menggunakan pinset. Bekas gigitan lebah, berilah salmiak atau ammonium untuk menghilangkan gatal dan mencegah bengkak. Namun jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es. Jika korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah meminta pertolongan dokter.

Schok

Schok biasanya terjadi bersamaan dengan kehilangan darah amat banyak, kesulitan pernapasan, terbakar dan lain-lainnya. Gejala penyakit ini dapat menyerang siapapun dan di manapun. Untuk schok karena aliran listrik, segeralah putuskan hubungan strum. Kemudian jauhkan korban dari aliran listrik tersebut, dan bantulah pernafasan dengan “bantuan mulut ke mulut”. Jika korban tampak kedinginan, berilah selimut. Sebaiknya jika kepanasan sinar matahari, lindungilah di tempat yang teduh.

Tenggelam

Jika mungkin, berilah korban bantuan nafas lewat mulutnya ketika masih dalam air, dan begitu keluar dari air. Bila perut korban nampak kembung, letakkan korban di atas perut dan tangan di bawah perutnya untuk mengangkat korban. Jika korban tidak bergerak, maka harus segera diberi bantuan nafas di rumah sakit, karena harus dilakukan oleh yang ahli.

Terkilir

Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan dan pendarahan dari dalam, lalu segera meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.

Tertelan

Tidak perlu memberinya minuman atau makanan banyak atau bahkan obat murus untuk mencuci perut korban. Perhatikan, apakah benda tersebut telah ada pada kotoran yang dibuangnya. Namun bila muntah-muntah dan perutnya terasa sakit dan tertahan di leher, korban harus segera dibawa ke dokter.

Pencegahan Penyakit

Setiap orang dapat melakukan pencegahan penyakit terutama dengan memelihara kebersihan (sanitasi) lingkungan dan menu makanan. Sebab banyak kasus menunjukkan bahwa infeksi yang sering terjadi pada sistem pencernaan, ditularkan dari orang ke orang hanya karena yang tercemar sanitasi yang buruk dan makanan.

PEDOMAN P3K

P= Penolong mengamankan dirisendiri dahulu sebelum bertindak

A= Amankan korban dari gangguan sehingga bebas dari bahaya

T= Tandai tempat kejadian sehingga orang tahu ada kecelakaan

U= Usahakan menghubungi ambulan, dokter, Rumah sakit dan yang berwajib

T= Tindakan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

Hal–hal yang harus diperhatikan si penolong

Ø Penolong harus dapat menilai situasi

Ø Penolong harus dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya

Ø Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korbanv Ø Penolong mengatur dan merencanakan transportasi

Ø Tindakan paling awal adalah membebaskan jalan nafas dan mempertahankan saluran pernafasan, bila pernafasan berhenti lakukan nafas buatan

PELAKSANAAN P3K

1.Periksa kesadaran

2.Periksa pernafasan

3.Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah

4.Periksa keadaan lokal seperti, patah tulang, lukadsb.

5.Tanyakan pada korban apakah ada rasa nyeri,linu,sakit,luka, dll.

0 komentar:

Posting Komentar