PBB Peringatkan Gaza Bisa Kehabisan Darah Jika Akses Kemanusiaan Ditutup Total

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi kemanusiaan PBB pada Selasa, 23 Januari 2024, memperingatkan Jalur Gaza akan kehabisan berdarah sampai mati karena akses kemanusiaan ke wilayah itu ditutup (oleh Israel). Penolakan akses kemanusiaan masuk Gaza berulang kali sama dengan menghalang-halangi operasi penyelamantan jiwa. Sumber: Tempo.co

328 Paper Terpilih di AICIS 2024, Bahas Isu Gender-Konflik Palestina dan Israel/

Jakarta - Penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 tahun ini banjir peminat. Tercatat ada sebanyak 1.957 paper yang masuk dari berbagai negara. Baca artikel detikedu, "328 Paper Terpilih di AICIS 2024, Bahas Isu Gender-Konflik Palestina dan Israel" selengkapnya https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7162533/328-paper-terpilih-di-aicis-2024-bahas-isu-gender-konflik-palestina-israel. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label MATERI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MATERI. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 September 2014

7 Prinsip Gerakan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah



Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama”7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional” (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
  • Kemanusiaan

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.

  • Kesamaan

Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.

  • Kenetralan

Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.

  • Kemandirian

Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.

  • Kesukarelaan

Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

  • Kesatuan

Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lembaga yang digunakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.

  • Kesemestaan

Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.


Rabu, 09 Oktober 2013

Denyut nadi dan jantung

Denyut nadi atau jantung adalah jumlah detak jantung per menit. Denyut nadi dapat diukur di belakang lutut, kunci paha, leher, sisi atas atau bagian dalam kaki, pelipis, pergelangan tangan, atau di bagian arteri dekat kulit.

Pelaksanaan

Untuk mengukur denyut nadi di pergelangan tangan, tempatkan telunjuk dan jari tengah atas bawah pergelangan tangan secara berlawanan. Tekan datar dengan jari sampai Anda merasakan denyut nadi.

Untuk mengukur denyut nadi di leher, tempatkan telunjuk dan jari tengah di sisi jakun dengan lembut dan dalam hingga Anda menemukan area berongga. Tekan perlahan sampai Anda menemukan denyut nadi.

Jangan memeriksa denyut nadi di kedua sisi leher pada saat yang sama. Melakukan hal itu dapat memperlambat aliran darah ke kepala dan menyebabkan pingsan.

Obyek harus dalam posisi duduk atau berbaring. Arteri leher pada beberapa orang sangat sensitif terhadap tekanan. Pingsan dapat memperlambat denyut jantung.

Cara Menghitung

Setelah Anda menemukan denyut nadi, hitung jumlah denyut selama 1 menit penuh. Atau hitung denyut selama 30 detik dan kalikan 2.

Biasanya, jumlah denyut jantung akan berbeda sesuai dengan aktivitas dan kondisi kesehatan. Untuk mendapatkan jumlah atau tingkat jantung yang normal, lakukan istirahat setidaknya selama 10 menit sebelum memeriksa denyut.

Anda juga dapat memeriksa kondisi denyut jantung Anda saat berolahraga. Ini penting untuk mengetahui peningkatan kerja jantung saat beraktivitas berat.

Penting Dilakukan

Mengukur denyut nadi dapat memberikan informasi penting tentang kesehatan Anda. Setiap perubahan dari denyut jantung normal Anda dapat menunjukkan kondisi medis. Dalam situasi darurat, denyut nadi dapat membantu menentukan apakah jantung pasien memompa.

Denyut nadi yang cepat bisa saja sinyal dari infeksi atau dehidrasi. Pengukuran denyut nadi memiliki kegunaan lain juga. Selama atau segera setelah olahraga, denyut nadi memberikan informasi tentang tingkat kebugaran dan kesehatan Anda.

Denyut Jantung Normal

Berikut ini denyut jantung normal pada manusia sesuai dengan usianya:

Bayi 0 - 1 bulan = 70 - 190 denyut per menit.

Bayi 1 - 11 bulan = 80 - 160 denyut per menit.

Anak-anak 1 - 2 tahun = 80 - 130 denyut per menit.

Anak-anak 3 - 4 tahun = 80 - 120 denyut per menit.

Anak-anak 5 - 6 tahun = 75 - 115 denyut per menit.

Anak-anak 7 - 9 tahun = 70 - 110 denyut per menit.

Anak-anak 10 tahun, lebih tua, dan orang dewasa (termasuk manula): 60 - 100 denyut per menit.

Atlet terlatih = 40 - 60 denyut per menit.

Jumlah detak jantung orang dewasa :

A. LAKI-LAKI / PRIA

1. Sangat Baik

- Umur 20 s/d 29 Tahun : Kurang dari 60 kali permenit

- Umur 30 s/d 39 Tahun : Kurang dari 64 kali permenit

- Umur 40 s/d 49 Tahun : Kurang dari 66 kali permenit

- Umur 50 Tahun Ke Atas : Kurang dari 68 kali permenit

2. Baik - Umur 20 s/d 29 Tahun : Antara 60 s/d 69 kali permenit

- Umur 30 s/d 39 Tahun : Antara 65 s/d 71 kali permenit

- Umur 40 s/d 49 Tahun : Antara 66 s/d 73 kali permenit

- Umur 50 Tahun Ke Atas : Antara 68 s/d 75 kali permenit

3. Cukup

- Umur 20 s/d 29 Tahun : Antara 70 s/d 75 kali permenit

- Umur 30 s/d 39 Tahun : Antara 72 s/d 87 kali permenit

- Umur 40 s/d 49 Tahun : Antara 74 s/d 89 kali permenit

- Umur 50 Tahun Ke Atas : Antara 79 s/d 91 kali permenit

4. Kurang

- Umur 20 s/d 29 Tahun : Lebih dari 85 kali permenit

- Umur 30 s/d 39 Tahun : Lebih dari 87 kali permenit

- Umur 40 s/d 49 Tahun : Lebih dari 89 kali permenit

- Umur 50 Tahun Ke Atas : Lebih dari 91 kali permenit

B. PEREMPUAN / WANITA

1. Sangat Baik

- Usia 20 s/d 29 Tahun : Kurang dari 70 kali permenit

- Usia 30 s/d 39 Tahun : Kurang dari 72 kali permenit

- Usia 40 s/d 49 Tahun : Kurang dari 74 kali permenit

- Usia 50 Tahun Ke Atas : Kurang dari 76 kali permenit

2. Baik

- Usia 20 s/d 29 Tahun : Antara 70 s/d 77 kali permenit

- Usia 30 s/d 39 Tahun : Antara 72 s/d 79 kali permenit

- Usia 40 s/d 49 Tahun : Antara 74 s/d 81 kali permenit

- Usia 50 Tahun Ke Atas : Antara 76 s/d 83 kali permenit

3. Cukup

- Usia 20 s/d 29 Tahun : Antara 78 s/d 94 kali permenit

- Usia 30 s/d 39 Tahun : Antara 80 s/d 96 kali permenit

- Usia 40 s/d 49 Tahun : Antara 82 s/d 98 kali permenit

- Usia 50 Tahun Ke Atas : Antara 84 s/d 100 kali permenit

4. Kurang

- Usia 20 s/d 29 Tahun : Lebih dari 94 kali permenit

- Usia 30 s/d 39 Tahun : Lebih dari 96 kali permenit

- Usia 40 s/d 49 Tahun : Lebih dari 98 kali permenit

- Usia 50 Tahun Ke Atas : Lebih dari 100 kali permenit

Jika hasil perhitungan denyut jantung Anda kurang atau melebihi dari angka di atas, berarti ada masalah. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang hal ini. Juga bahas mengenai tingkat jantung yang berada di bawah nilai normal (bradycardia).

Periksakan juga ke dokter jika Anda merasakan denyut nadi yang sangat tegas (bounding pulsa) yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit. Biasanya ini juga menandakan adanya masalah dalam kesehatan Anda.

Sedangkan untuk denyut jantung yang sulit ditemukan bisa jadi berarti adanya penyumbatan dalam arteri. Sumbatan ini sering terjadi pada orang dengan diabetes atau aterosklerosis dari kolesterol tinggi.

Selasa, 08 Oktober 2013

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ( P3K )



Pengertian

         Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera/ keadaan yang memerlukan penanganan medis dasar ( Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam atau orang awam yang terlatih secara khusus ).



Pelaku Pertolongan Pertama

         Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama

1. Menyelamatkan jiwa penderita

2. Mencegah cacat atau cedera bertambah parah

3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama:

a. Jujur dan bertanggung jawab

b. Berlaku profesional

c. Kematangan emosi

d. Kemampuan bersosialisasi

e. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi

f. Kondisi fisik baik

g. Mempunyai rasa bangga

Sikap yang harus diperhatikan saat anda menolong:

· Jangan panik

· Ketahui keadaan disekelilingmu, apakah aman atau tidak

· Tenangkan korban

· Tangani korban

· Antar korban ke fasilitas kesehatan terdekat

Peralatan Dasar Pelaku Pertolongan Pertama

         Peralatan dasar yang menjadi peralatan perlindungan diri ( APD ) dan peralatan minimal yang diperlukan pelaku pertolongan pertama dalam melakukan tugasnya. Dan untuk mencegah, melindungi penolong dari penyakit yang menular seperti: Hepatitis, TBC, HIV/ AIDS dan luka.

Contoh APD antara lain:

· Sarung tangan latex

· Kacamata pelindung medis

· Baju pelindung medis

· Masker penolong

· Masker resusitasi

· Helm

Contoh Peralatan Pertolongan Pertama:

a) Penutup Luka · Kassa steril
· Bantalan kassa
b) Pembalut

· Pembalut gulung/ pita
· Pembalut segitiga/ mitella
· Pembalut tabung/ tubuler

c) Cairan Antiseptik

· Alkohol 70%
· Povidone iodone 10%
d) Cairan Pencuci Mata

· Boorwater
· Betadine


e) Peralatan Stabilisasi

· Bidai

· Papan spinal panjang

· Papan spinal pendek

f) Gunting

g) Pinset

h) Senter

i) Kapas

j) Selimut

k) Kartu penderita

l) Alat tulis

m) Oksigen

n) Tensimeter dan Stetoskop

Tensimeter
Stetoskop o) Tandu

ANATOMI DAN FAAL DASAR

Anatomi ( Susunan Tubuh )

         Ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan bentuk tubuh atau ilmu urai. Faal Tubuh ( Fisiologi )

          Ilmu yang mempelajari faal ( fungsi ) bagian dari alat atau jaringan tubuh. Posisi Anatomis

         Dibagi menjadi 3 bidang khayal yang dipakai untuk membagi tubuh menjadi 2 bagian masing-masing:

1. Bidang Medial

2. Bidang Frontal

3. Bidang Transversal

Bagian Tubuh

         Tubuh manusia dikelilingi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka. Secara garis besar, tubuh manusia dibagi menjadi:

1. Kepala terdiri dari: tengkorak, wajah, dan rahang bawah

2. Leher

3. Batang tubuh terdiri dari: dada, perut, punggung, dan panggul

4. Anggota gerak atas terdiri dari: sendi bahu, lengan atas, lengan bawah pergelangan tangan dan tangan

5. Anggota gerak bawah terdiri dari: sendi panggul, tungkai atas, lutut tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki.

Rongga Tubuh terdiri dari:

1. Rongga Tengkorak

2. Rongga Tulang Belakang

3. Rongga Dada

4. Rongga Perut

5. Rongga Panggul

Pembagian Rongga Perut ( Abdomen )

1. Kwadran kanan atas berisi: hati, kandung empedu, pancreas dan usus

2. Kwadran kiri atas berisi: lambung, limpa dan usus

3. Kwadran kanan bawah berisi: terutama organ usus termasuk usus buntu

4. Kwadran kiri bawah berisi: terutama usus

BEBERAPA SISTEM PADA TUBUH MANUSIA:

1. Sistem Rangka ( Skelekton )

a. Klasifikasi Tulang:

· Tulang pipa contoh: tulang paha dan lengan atas

· Tulang pendek contoh: tulang jari

· Tulang pipih contoh: tulangrusuk

· Tulang tak berurutan contoh: tulang pergelangan tangan

· Tulang sesamoid contoh: tulang tengkorak

b. Pembagian Sistem Rangka:

· Tulang kepala

· Rangka dada

· Tulang belakang dan panggul

· Tulang anggota gerak atas

· Tulang anggota gerak bawah

c. Susunan Rangka:

· Tengkorak otak

· Tengkorak wajah

· Tulang belakang

· Rangka dada

· Tulang panggul

· Anggota gerak atas

· Anggota gerak bawah

d. Fungsi Kerangka:

· Menopang bagian tubuh

· Melindungi organ tubuh

· Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh

· Member bentuk bangunan tubuh

2. Sistem Otot ( Muskularis )

Pengertian

Suatu organ yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Terdiri dari sekitar 600 otot yang digolongkan menjadi:

· Otot rangka ( otot serat lintang, otot lurik )

· Otot polos

· Otot jantung

Fungsi tonus otot:

· Memelihara sikap perut dan posisi tubuh

· Menahan rongga perut oleh otot-otot perut

· Menahan tekanan darah oleh otot-otot dinding pembuluh darah

Bagian otot:

· Kepala otot

· Empal otot

· Ekor otot

3. Sistem Pernapasan ( Respirasi )

Pengertian

Semua yang berhubungan dengan proses pernapasan dalam (pertukaran gas yang terjadi di dalam jaringan ) maupun luar ( pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru )

Susunan:

· Saluran pernapasan atas

· Saluran pernapasan bawah

· Paru-paru

· Otot-otot pernapasan

· Alveoli

· Otak

Fungsi:

· Mengambil oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh

· Mengeluarkan karbondioksida

· Menghangatkan dan melembabkan udara ( hidung )

Cara pernapasan:

· Pernapasan dada:ketika bernapas rangka dada bergerak membesar

· Pernapasan perut:ketika bernapas, sekat rongga dada bergerak turun naik dipacu oleh perubahan dalam perut

4. Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )

Sistem peredaran darah terdiri dari:

· Jantung

· Pembuluh darah

· Darah dan komponennya

· Saluran limfe

Pembuluh darah dibagi 3:

· Pembuluh darah nadi( Arteri )

· Pembuluh darah balik( Vena )

· Pembuluh darah rambut( Kapiler )

Fungsi darah: · Alat pengangkut O2 dan CO2 · Pertahanan tubuh · Mengedarkan panas ke seluruh tubuh · Membantu membedakan darah bila terjadi luka Komposisi darah:

· Air 9%

· Protein 3%

· Mineral 0,9%

· Bahan organic 0,1%

Jumlah darah dalam tubiuh berkisar kurang lebih13X berta badan atau sekitar 8%

Peredaran darah dibagi 2:

· Peredaran darah kecil: jantung-paru-paru-karbondioksida-jantung

· Peredaran darah besar: jantung-pembuluh nadi-seluruh tubuh-pembuluh balik-jantung

5. Sistem Saraf ( Nervus )

Pengertian

Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian tubuh

Pembagian sistem saraf:

· Susunan saraf pusat

· Susunan saraf tepiv

Fungsi:

a) Sensorik: menerima rangsangan dilakukan oleh panca indera

b) Motorik: mengatur tubuh bergerak, integrasi, mengendalikan sistem lain tubuh, mengatur kesadaran, ingatan, bahasa dan emosi

6. Sistem Pencernaan ( Digenstif )

Pengertian

Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan jalan dicerna dengan bantuan enzim dan zat cair dari mulut sampai anus.

Organ getah pencernaan:

· Kelenjar ludah

· Kelenjar getah lambung

· Kelenjar hati

· Kelenjar pancreas

· Kelenjer getah usus

Fungsi

Alat pencernaan harus mengolah makanan menjadi zat gizi yang kemudian dapat diserap ke dalam darah.

7. Sistem Kelenjar Buntu ( Endokrin )

Pengertian

Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ke dalam darah dalam jaringan kelenjar tanpa melalui saluran dan hasil sekresi iini disebut hormon.

Organ endokrin:

· Kelenjar hipofise

· Kelenjar tiroid dan para tiroid

· Kelenjar supraneral

· Kelenjar timus

· Kelenjar pinealis

· Kelenjar kelamin

Fungsi:

· Mengahsilkan hormone

· Mengendalikan kerja kelenjar tubuh

· Merangsang kerja kelenjar tubuh

· Merangsang pertumbuhan jaringan

· mengatur metabolisme

8. Sistem Kemih ( Urinaria )

Pengertian

Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh dan membebaskan dari zat yang tidak digunakan tubuh.

Susunan:

· Ginjal

· Ureter

· Kandung kemih

· Uretra

9. Kulit

Pengertian

Lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh.

Susunan:

· Lapisan kulit ari

· Lapisan kulit jangat

· Lapisan bawah kulit

Fungsi:

· Mencegah cidera

· Perlindungan terhadap mikroorganisme

· Mempertahankan suhu tubuh

· Mengatur keseimbangan cairan

· Alat indera: raba, tekanan, suhhu dan nyeri

10. Panca Indera

Pengertian

Organ untuk menerima jenis rangsangan tertentu.

Macam-macam panca indera:

· Indera penglihatan( mata )

· Indera pendengaran( telinga )

· Indera penciuman( hidung )

· Indera pengecap( mulut )

· Indera peraba( kulit )

11. Sistem Reproduksi

Pengertian

organ reproduksi membentuk traktus genitalia yang berhubungan dengan urinarius

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Langkah-langkah dasar

Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan. Baringkan penderita, dan selimuti agar tetap hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas. Apabila penderita muntah-muntah dan anda yakin bahwa tidak ada kemungkinan terdesak, hubungi dokter dan tanyakan langkah-langkah apa yang harus anda ambil sebelum dokter tiba di tempat si penderita. Periksalah keadaan penderita dengan teliti dan hati-hati, jangan melepas pakaian dari penderita luka bakar.

Jangan mencuci luka bakar tahap tiga (luka bakar tahap tiga adalah luka bakar yang telah merusak lapisan kulit yang terdalam). Segera balut luka dengan penutup steril. Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita. Jangan mencoba menyadarkan orang yang pingsan dengan menampar wajahnya, menggoncang-goncangkan tubuhnya atau bahkan berteriak. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.

Menghentikan Pendarahan

Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Apabila luka terlalu lebar, mungkin anda harus menekan luka itu sendiri agar pendarahan segera terhenti. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti. Kalau luka terdapat di kaki atau tangan, naikkan tangan atau kaki sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala. Lakukan hal ini bila anda yakin tidak ada bahaya lain, karena ini akan mengurangi aliran darah. Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain.

Ø Apabila luka di sekitar telapak tangan dan jari-jari tangan, tekan nadi di pergelangan tangan.

Ø Apabila luka terdapat di lengan, tekankan tangan anda pada nadi di ketiak, tekan pada bagian belakang telapak tangan anda,

nadi yang terdapat di pangkal paha bagian depan agak ke bawah (selangkangan).

Ø Apabila luka terdapat di wajah, tekankan jari anda pada nadi di bawah rahang bawah.

Ø Apabila luka terdapat pada kulit bagian atas kepala, tekan nadi di samping kepala tepat di depan telinga.

Ø Apabila luka terdapat di leher atau kepala bagian belakang, tekan nadi di leher di bawah telinga.

Gunakan semacam sapu tangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka adalah cara lain untuk menghentikan pendarahan. Untuk luka di lengan, gunakan sapu tangan dan lipat kira-kira selebar telapak tangan untuk mengikat lengan atas sedikit di bawah ketiak. Untuk luka di kaki, buat ikatan yang kuat sedikit di bawah pangkal paha. Ikatan sapu tangan ini hendaknya cukup kuat untuk menghentikan pendarahan. Lepas ikatan setiap sepuluh menit, selama satu menit. Jika pada saat dilepas tidak terjadi lagi pendarahan, jangan ikat lagi nadi tersebut.

Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut

Singkirkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu pernafasan penderita, misalnya makanan, gula-gula atau lumpur. Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Untuk orang dewasa lakukan 12 tiupan selama satu menit, dan untuk anak-anak diperlukan 20 tiupan tiap menit.

Membantu Denyut Jantung

Lakukan pengurutan segera setelah jantung berhenti berdenyut. Letakkan kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan 60 tekanan dalam 1 menit.

Penderita Schok/Terkejut

Apabila seseorang mengalami schok, wajahnya akan tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya memburu. Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya. Berikan minuman tak beralkohol kepada penderita dengan menambahkan gula atau garam pada minuman tersebut, apabila penderita dalam keadaan benar-benar sadar. Ajaklah penderita bercakap-cakap atau bujuklah dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan sambil menggenggam tangannya.

Tersedak Makanan

Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua tangan.biarkan kepala dan tubuh bagian atasnya menggantung kedepan.kepalakan salah satu tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan penderita.

Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata

Baringkan korban dan tuangkan air kedalam matanya untuk menghilangkan bahan kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera ke dokter. Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung saputangan bersih. Namun jika masih terasa tidak enak, Padahal benda asing tidak tampak, segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena bahan kimia atau serangga dengan tangan telanjang.

Digigit Binatang

Cucilah bekas gigitan dengan air yang mengalir,dan tangkaplah binatang yang mengigit korban untuk diperiksa, terutama anjing pembawa rabies. Bagian tubuh yang biasa terkena kejang antara lain : jari kaki, jari tangan, hidung dan kuping. Penyebab utamanya karena kedinginan. Adapun gejalanya, kulit pucat atau kebiruan dan mati rasa pada bagian tertentu. Untuk mengatasinya, selimuti korban dengan kain hangat dan usahakan tetap kering (sebaiknya di dalam ruangan tertutup. Kemudian berilah air hangat, dan jangan sekali-kali menggunakan botol berisi air panas atau mendekatkan korban dengan kompor pemanas karena dapat mengakibatkan luka bakar. Biarkan korban istirahat,dan jika terasa sakit segera bawa ke dokter.

Kemasukan Benda Di Hidung atau Telinga

Benda jangan didorong ke dalam, bila hendak mengeluarkannya.jangan mencoba mengeluarkan benda yang keras dan licin seperti kelereng. Namun bila bendanya empuk dan letaknya tidak terlalu dalam dapat dikeluarkan dengan pinset . Cara lain adalah dengan menyuruhnya bersin. Jika benda tetap bersarang, sebaiknya segera dibawa ke dokter.

Keracunan Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa )sebanyak mungkin hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter. Meski demikian, tidak selalu korban muntah. Kram Panas

Orang yang bekerja di tempat panas, biasanya mengalami kram pada bagian tubuhnya. Untuk mencegahnya, usahakan agar mereka banyak minum air dingin yang diberi sedikit garam. Adapun gejala orang terkena kram panas, biasanya kaki dan punggung terasa kaku, serta sulit bernafas mengatasinya dengan memindahkan korban keruangan dingin dan berilah minum air dingin tambahkan sedikit garam sambil dipijat bagian tubuhnya yang kaku.

Luka Bakar

Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh, lepaskan semua pakaiannya tutup dengan kain dingin hingga sakitnya hilang, kemudian bawa ke rumah sakit.

Luka Infeksi

Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun jika kelenjar di ketiak dan dan selangkangannya terasa sakit, segera bawa ke dokter karena infeksi sudah menjalar serius.

Luka Lecet dan Tersayat

Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau band aid, tensoplast. Namun jika luka besar, harus segera ditangani dokter.

Patah Tulang

Lindungilah agar dapat menyelamatkan korban dan luka yang lebih parah. Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. Patah tulang selangka, balut seperti balutan ransel, dan segera bawa ke dokter. Adapun patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.

Pendarahan

Kompreslah luka dengan kain suci hama hingga pendarahan berhenti, atau angkatlah bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Untuk pendarahan berat, cepatlah tekan lukanya kuat-kuat dengan kain bersih, kemudian bersihkandan balut sebelum membawanya ke dokter.

Pingsan

Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak melukai dirinya. Lepaskan baju yang melekat pada dirinya, letakkan kepala menghadap samping dan jangan letakkan benda kasar diantara giginya. Jika sawan tidak segera berhenti, segeralah ke dokter.

Sengatan Matahari

Hindarkan korban dari shock dan segera pindahkan ke ruangan dingin namun jangan sampai badannya terlalu kedinginan. Kalau mukanya nampak merah, letakkan kepalanya agak tinggi, dan sebaiknya kalau mukanya nampak pucat, letakkan kepalanya lebih rendah. Bila kulit menegang, gosoklah dengan salep anti sengatan matahari. Jika kulit panas sekali hingga melepuh, sebaiknya dirawat dokter.

Sengatan Serangga

Bekas sengatan lebah, biasanya berbahaya jika terpegang jari karena kemungkinan masih mengandung bisa. Sebaiknya menggunakan pinset. Bekas gigitan lebah, berilah salmiak atau ammonium untuk menghilangkan gatal dan mencegah bengkak. Namun jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es. Jika korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah meminta pertolongan dokter.

Schok

Schok biasanya terjadi bersamaan dengan kehilangan darah amat banyak, kesulitan pernapasan, terbakar dan lain-lainnya. Gejala penyakit ini dapat menyerang siapapun dan di manapun. Untuk schok karena aliran listrik, segeralah putuskan hubungan strum. Kemudian jauhkan korban dari aliran listrik tersebut, dan bantulah pernafasan dengan “bantuan mulut ke mulut”. Jika korban tampak kedinginan, berilah selimut. Sebaiknya jika kepanasan sinar matahari, lindungilah di tempat yang teduh.

Tenggelam

Jika mungkin, berilah korban bantuan nafas lewat mulutnya ketika masih dalam air, dan begitu keluar dari air. Bila perut korban nampak kembung, letakkan korban di atas perut dan tangan di bawah perutnya untuk mengangkat korban. Jika korban tidak bergerak, maka harus segera diberi bantuan nafas di rumah sakit, karena harus dilakukan oleh yang ahli.

Terkilir

Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan dan pendarahan dari dalam, lalu segera meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.

Tertelan

Tidak perlu memberinya minuman atau makanan banyak atau bahkan obat murus untuk mencuci perut korban. Perhatikan, apakah benda tersebut telah ada pada kotoran yang dibuangnya. Namun bila muntah-muntah dan perutnya terasa sakit dan tertahan di leher, korban harus segera dibawa ke dokter.

Pencegahan Penyakit

Setiap orang dapat melakukan pencegahan penyakit terutama dengan memelihara kebersihan (sanitasi) lingkungan dan menu makanan. Sebab banyak kasus menunjukkan bahwa infeksi yang sering terjadi pada sistem pencernaan, ditularkan dari orang ke orang hanya karena yang tercemar sanitasi yang buruk dan makanan.

PEDOMAN P3K

P= Penolong mengamankan dirisendiri dahulu sebelum bertindak

A= Amankan korban dari gangguan sehingga bebas dari bahaya

T= Tandai tempat kejadian sehingga orang tahu ada kecelakaan

U= Usahakan menghubungi ambulan, dokter, Rumah sakit dan yang berwajib

T= Tindakan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

Hal–hal yang harus diperhatikan si penolong

Ø Penolong harus dapat menilai situasi

Ø Penolong harus dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya

Ø Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korbanv Ø Penolong mengatur dan merencanakan transportasi

Ø Tindakan paling awal adalah membebaskan jalan nafas dan mempertahankan saluran pernafasan, bila pernafasan berhenti lakukan nafas buatan

PELAKSANAAN P3K

1.Periksa kesadaran

2.Periksa pernafasan

3.Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah

4.Periksa keadaan lokal seperti, patah tulang, lukadsb.

5.Tanyakan pada korban apakah ada rasa nyeri,linu,sakit,luka, dll.

Senin, 07 Oktober 2013

Cara Mencuci Tangan Dengan Benar

Cara Mencuci Tangan Dengan Benar

Mencuci tangan merupakan langkah yang cukup penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit menular seperti penyakit gangguan usus dan pencernaan (diare, muntah) dan berbagai penyakit lainnya yang dapat berpotensi membawa ke kematian.

Sangatlah penting mencuci tangan dengan cara yang benar karena kita bersentuhan dengan jutaan kuman setiap harinya. Beberapa langkah-langkah di bawah ini dapat diterapkan untuk mencuci tangan dengan cara yang benar:

Nyalakan keran, lebih diutamakan untuk menggunakan air yang tidak terlalu dingin atau air hangat yang mengalir

Gunakan sabun cuci tangan cair (lebih diutamakan daripada sabun batangan)

Gosokkan kedua tangan pada telapak,

punggung tangan,

sela-sela jari,

bagian bawah kuku

kedua ibu jari,

dan telapak tangan digosok dengan ujung jari selama 20 detik.

Basuh kedua tangan sampai bersih dengan air keran

Gunakan handuk untuk mengeringkan tangan

Matikan keran dengan menggunakan handuk karena Anda membuka keran dengan tangan Anda yang masih kotor Tangan Anda sudah bersih dan bebas kuman.

Simpul & Ikatan Pada Tandu Darurat

Simpul & Ikatan Pada Tandu Darurat

Dalam tali temali khususnya pada pembuatan tandu darurat kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Ketiga hal ini tentu saja berbeda. Tali adalah bendanya, simpul adalah hubungan antara tali dengan tali, ikatan adalah hubungan antara tali dengan suatu benda misalnya bambu pada pembuatan tandu darurat. Untuk pembuatan tandu darurat kita perlu mengetahui setidaknya 2 macam simpul dan satu ikatan, yaitu simpul pangkal dan simpul jangkar serta ikatan palang.







Simpul Pangkal yaitu simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu darurat.





Simpul Jangkar yaitu simpul yang digunakan dalam proses pengamanan jaring tandu.





Ikatan Palang untuk mengikat bambu panjang dan bambu pendek pada tandu darurat.

Nah, setelah tahu simpul dan ikatan yang diperlukan dalam pembuatan tandu darurat kita bisa lanjutkan ke teknik pembuatan tandu darurat. Tapi sekarang sampai sini saja dulu ya!

Minggu, 29 September 2013

SEJARAH PMI ( Palang Merah Indonesia )

SEJARAH PMI



Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa sebelum Perang Dunia Ke-II. Saat itu, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai), yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, pada tanggal 5 September 1945 membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota).

Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan merintis kegiatannya melalui bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Oleh karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan keberadaannya secara nasional melalui Keppres No.25 tahun 1959 dan kemudian diperkuat dengan Keppres No.246 tahun 1963.

Kini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi / Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II serta dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.

PERAN DAN TUGAS PMI

Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.



Tugas Pokok PMI :

+ Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana

+ Pelatihan pertolongan pertama untuk sukarelawan

+ Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

+ Pelayanan transfusi darah ( sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 18 tahun 1980)

Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.

SEKILAS KINERJA PMI DARI MASA KE MASA

Dasawarsa I 1945 -1954

Pada masa perang kemerdekaan RI, peranan PMI yang menonjol adalah di bidang Pertolongan pertama, Pengungsian, Dapur Umum, pencarian dan pengurusan repatriasi, bekerjasama dengan ICRC dan Palang Merah Belanda untuk Romusha, Heiho , Tionghoa; anak-anak Indo Belanda dan 35.000 tawanan sipil Belanda dan para Hoakian yang kembali ke RRC. Sementara itu diadakan pula pendidikan untuk para juru rawat yang akan dikirim ke pos-pos P3K di daerah pertempuran. Saat itu sudah ada 40 cabang PMI di seluruh Indonesia dan setiap cabang memiliki dua buah Pos P3K sebagai Tim Mobil Collone. Rumah Sakit Umum Palang Merah di Bogor yang semula di bawah pengelolaan Nerkai, pada tahun 1948 disumbangkan kepada PMI Cabang Bogor dengan nama Rumah Sakit Kedunghalang dan sejak tahun 1951 dikelola menjadi Rumah Sakit Umum PMI hingga sekarang. PMI juga mulai menyelenggarakan kegiatan pelayanan sumbangan darah yang masih terbatas di Jakarta dan beberapa kota besar seperti Semarang, Medan, Surabaya dan Makasar dengan nama Dinas Dermawan Darah.

Dalam peristiwa pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), PMI bekerjasama dengan ICRC melaksanakan pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh Dr. Bahder Djohan dan BPH Bintara berupa Rumah Sakit terapung di Ambon. Juga diadakan penyampaian berita keluarga yang hilang/ terpisah serta mengunjungi tawanan.

PMI mulai mengembangkan kegiatn kepemudaan dengan 7.638 anggota remaja di 29 Cabang PMI. Bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Guru, murid dan anak-anak sepakat membentuk unit PMR di sekolah-sekolah, penerbitan majalah PMR, korespodensi, pertukaran album, lomba, pameran lukisan, serta penyelenggaraan sanatoria (perawatan paru-paru untuk anak-anak).

DASAWARSA II 1955 – 1964

Akibat Pemberontakan PRRI di Sumatera Barat dan Permesta di Sulawesi Utara, Markas Besar PMI mengirimkan kapal-kapal PMI ke daerah tersebut untuk menjemput orang-orang asing di sana dan juga mengirimkan 4 tim medis ke Sumatera serta 6 tim ke Sulawesi Utara.

Setelah Presiden Soekarno mencetuskan Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat pada tanggal 19 Desember 1961, Pengurus Besar PMI memanggil Kesatuan Sukarela seluruh Cabang untuk siap siaga. Kemudian terbentuklah Kesatuan Nasional yang terdiri dari 11 cabang yang telah diseleksi. Sukarelawan Palang Merah yang ditugaskan sebagai perawat berjumlah 259 orang dan 770 orang sebagai cadangan.



Pada peristiwa Aru 15 Januari 1952, yaitu tenggelamnya Kapal Perang RI Macan Tutul, sebanyak 55 orang awak kapal perang tersebut menjadi tawanan Belanda sehingga atas permintaan Menteri/KSAL, PMI menghubungi ICRC untuk menangani tawanan tersebut. Berkat usaha Sekjen PBB, pihak Belanda menyetujui penyerahan awak kapal di Singapura. Pada tahun 1963 ketika Gunung Agung di Bali meletus , PMI bersama Dinkes Angkatan Darat RI membantu penanggulangan para korban bencana tersebut.

Ketika Tim Kesatuan Nasional PMI ke Kalimantan Barat dalam rangka Dwikora (Dwi Komando Rakyat), telah dikirimkan Tim Kesehatan Nasional untuk membantu Operasi TUMPAS di Sulawesi Selatan.

DASA WARSA III 1965-1975 Penerbitan Surat Keputusan mengenai Peraturan menteri Kesehatan RI No.23 dan No.024 mengenai pengakuan Pemerintah RI untuk pertamakali terhadap keberadaan Usaha Transfusi Darah (UTD) PMI. Dalam peringatan HUT PMI ke-25 , 17 September 1970 , Pengurus Besar PMI mengeluarkan suatu medali khusus dan penghargaan kepada perintis-perintis PMI, seperti: Drs. Moh. Hatta dan Prof. Dr. bahder Johan dan Pengurus PMI Daerah/Cabang seluruh Indonesia. Setahun kemudian ,1971 diresmikan berdirinya suatu DAJR (Dinas Ambulance Jalan Raya) Jakarta – Bandung sebanyak 7 pos yang dipusatkan di RSU-PMI Bogor. Ambilans yang digunakan adalah ambulance Falcon yang dilengkapi personil, alat-alat pertolongan pertama, dan telepon radio.

DASAWARSA IV 1975 -1984 Kerjasama PMI-ICRC PMI mulai berperan di Timor Timur bulan Agustus 1975 sejak mengalirnya pengungsi Timor Timur ke perbatasan Timor Barat di Atambua. Operasi kemanusiaan di Dili dimulai bulan Desember 1975 atas permintaan PSTT (Pemerintah Sementara Timor Timur). Kemudian kelak pada bulan Oktober tahun 1979 PMI bekerja sama dengan ICRC mulai membuka pos bantuan relief di 7 Kecamatan terpencil di Timor Timur. Atas permintaan Pemerintah RI, PMI didukung UNHCR membentu pengungsi Vietnam di Pulau Galang dalam bidang kesehatan dan kesejahtraan social, antara lain dengan mendirikan RS Pulau Galang. PMI juga mengadakan Tracing and Mail Service bekerjasama dengan ICRC.

Bencana Alam Ketika gempa bumi melanda Bali Juli 1976 yang melanda 3 dari 5 kabupaten PMI mengerahkan tenaga sukarela, membuka Dapur Umum dan membantu perbaikan 500 buah rumah. Bekerjasama dengan tim medis dari Angkatan Darat, memberikan pelayanan kesehatan makanan dan obat-obatan. Di tahun yang sama gempa bumi melanda Kecamayan Kurima dan Okbibab di Kabupaten Jayawijaya dengan kekuatan 6,8 Skala Richter. PMI juga turun langsung membantu korban bencana Galunggung tahun 1982 selama beberapa bulan

Transfusi Darah Tahun 1978 Pengurus Pusat memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertamakalinya kepada donor darah sukarela 75 kali. Ketentuan tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah dikeluarkan oleh pemerintah melali Peraturan Pemerintah No.18 th 1980

DASAWARSA V 1984 – 1994 Setelah beberapa kali pindah dari Jl.Abdul Muis ke beberapa lokasi, akhirnya kantor pusat PMI menetap di Jl.Jendral Gatot Subroto Kav.96 yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1985.

Tracing and Mailing RRC-RI Selain pelayanan Tracing and Mailing Service (TMS) untuk pengungsi di Pulau Galang, pada tahun 1987 TMS PMI mengurus kunjungan keluarga dari RRC ke Indonesia yang pertama kalinya sejak hubungan diplomatik kedua negara itu tahun 1967 terputus. Di Jakarta, PMI ikut membantu para korban musibah tabrakan kereta api Bintaro berupa pertolongan P3K, Transfusi Darah, TMS, serta pemberian pakaian pantas di sejumlah RS di Jakarta tempat korban dirawat.

Bencana alam PMI mengerahkan 700 orang KSR/PMR dan 8 tenaga dokter untuk membantu korban banjir bandang di Semarang Jawa Tengah dan juga ikut membantu korban Letusan Gunung Kelud Jawa Timur tahun 1990 dengan bantuan pangan dan obat-obatan senilai Rp.8.583.400,- Untuk turut menanggulangi bencana gempa bumi Tsunami di Flores 12 Desember 1992, PMI membentuk Satgas KSR Serbaguna yang disebut SATGAS MERPATI I.

Perang Teluk tahun 1991 Dengan pecahnya Perang Teluk, Pemerintah Indonesia mempercayakan kepada PMI untuk memimpin pengiriman bantuan masyarakat Indonesia dengan pesawat khusus ke Jordania, untuk korban Perang Teluk sebanyak dua kali. Bantuan sandang, pangan, obat-obatan dan peralatan listrik yang diberikan senilai 249 juta rupiah.

Uji Saring Darah HIV Penyebaran virus HIV yang semakin meningkat mendorong terbitnya Keputusan Menteri Kesehatan RI No.622/1992 tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada donor darah. Sejalan dengan itu, Depkes RI memberikan bantuan reagensia untuk pemeriksaan virus HIV kepada PMI yang diperuntukkan bagi segenap UTDC-PMI.

Temu Karya KSR Pada bulan Juli 1992 diadakan Temu karya dan Lomba KSR Tingkat Nasional di Lombok NTB diikuti pula oleh peserta dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan Jepang.

DASAWARSA VI 1994 – 2004 Bencana Alam (Gempa Bumi) Kembali pada tahun 1994 ,Pengurus Pusat membentuk Tim SATGAS MERPATI II untuk membantu korban bencana Gempa Bumi di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi-Jawa Timur. Juga pada tahun 1999, saat propinsi Bengkulu ditimpa gempa berkekuatan 7,9 skala richter, PMI dengan dukungan fasilitas Federasi Internasional dan Palang Merah Norwegia mendirikan rumah sakit lapangan berkapasitas 150 bed menggantikan fungsi rumah sakit setempat yang rusak di kota itu selama 10 bulan. Gempa lainnya berskala 6,5 richter juga menimpa Banggai di Sulawesi Tengah pada bulan Mei 2002, dan beberapa bulan kemudian pada Juli 2000 gempa terjadi juga di 24 Kecamatan di Sukabumi dan Bogor.

Banjir Akhir tahun 2000 banjir menimpa wilayah Aceh. Dengan bantuan ICRC di Lhoksumawe, Tim PMI ikut turun tangan membersihkan jalan-jalan dan fasilitas sosial lainnya dan memberikan bantuan 4000 paket bantuan alat kebersihan. Pada periode yang sama, banjir juga melanda Gorontalo Sulawesi Tengah yang mengakibatkan wilayah tersebut terutama di Kecamatan Ranoyapo terisolir banjir. Banjir Lumpur dikuti longsor juga melanda wilayah Jawa Barat selama beberapa hari pada bulan Pebruari. Banjir bandang terjadi pula di NTB. 1000 paket bantuan PMI dan 610 petromaks disumbangkan oleh Federasi Internasional melalui PMI. Awal Agustus 2001, banjir besar juga telah menghancurkan 8 Kecamatan di Kabupaten Nias Sumetera Utara. PMI telah mengirimkan obat-obatan dan bantuan paket keluarga berupa peralatan dapur, kelambu nyamuk, pakaian, selimut dan gula untuk memenuhi kebutuhan darurat sehari-hari di Nias.

Penanggulangan Bencana Konflik Suatu konflik vertikal telah berlangsung di Aceh sejak Januari 2000, konflik horizontal di Poso Sulawesi Tengah pada 23 Mei 2000 dan kerusuhan hebat di Maluku Utara pada 17 Mei 2001. Di Aceh PMI bekerjasama dengan ICRC secara intensif melakukan kegiatan evakuasi korban luka dan mayat, membagikan bantuan pangan, pelayanan kesehatan darurat serta penyampaian berita keluarga. Sedangkan untuk Poso, PMI berkoordinasi dengan ICRC menyalurkan bantuan 4000 paket keluarga diikuti bantuan dari RCTI berupa tikar, sarung, handuk, jerigen, sabun mandi, sabun cuci dan pakaian yang diperuntukkan kepada 2000 orang. Sedang untuk konflik yang terjadi di Maluku Utara, kembali PMI bekerjasama dengan ICRC menyalurkan 5.655 paket bantuan keluarga kepada korban disamping pelayanan kesehatan di Tobelo dan Galela. Bantuan tambahan sebanyak 4500 paket dan 2000 unit peralatan sekolah dan seragam dari Kedutaan Besar Jepang. Di samping itu bantuan satu unit kendaraan juga telah dikirim ke Ternate dari Jakarta untuk membantu operasional teknis lapangan.

CBFA- Tarakan dan Lampung Proyek pengembangan kesehatan berbasis masyarakat (CBFA) telah dimulai di Kalimantan Timur dan Tengah sejak Juni 2000. Bantuan disponsori oleh Palang Merah Belanda dengan Fasilitas Federasi Internasional bertujuan memperbaiki status kesehatan masyarakat di wilayah sasaran.

PMI KINI

Dalam rangka menghadapi perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan yang semakin global dalam suasana yang semakin demokratis maka PMI harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebagai stakeholder untuk ikut mengambil peran aktif di dalamnya.

Karena itu, PMI telah menetapkan misi dan visi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip kepalangmerahan dan digariskan di dalam garis-Garis Kebijakan PMI 2000 – 2004 :

A. Visi

PMI diakui secara luas sebagai organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan tepat waktu, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian.

B. Misi

Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah serta Hukum perikemanusiaan Internasional (HPI) dalam masyarakat Indonesia. Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu, mencakup:

+ Bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat

+ Pelayanan sosial dan kesehatan masyarakat

+ Usaha Kesehatan Transfusi Darah

Pembinaan Generasi Muda dalam kepalangmerahan, kesehatan dan kesejahteraan. Melakukan konsolidasi organisasi, pembinaan potensi dan peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber dana untuk menuju PMI yang efektif dan efiesien. PROGRAM STRATEGIS PENGEMBANGAN ORGANISASI

A. TUJUAN

Menyempurnakan organisasi dan tata laksana PMI di semua tingkatan untuk persiapan peningkatan kemandirian dan kenetralan PMI dalam 5 tahun ke depan.

B. PROGRAM 2002

Melanjutkan upaya akurasi data kapasitas organisasi daerah dan cabang dari hasil respon kuistioner yang diberikan Daerah dan Cabang dan Laporan Persemester atau Tahunan. Menyusun pola standar Orientasi Kepalangmerahan dan implementasi manajemen PMI bagi pengurus. Memberikan arahan kepada Daerah untuk mengaktifkan fungsinya melalui: Pengamatan aktif, advokasi dan membantu implementasi AD/ART, khususnya di dalam MUSDA dan MUKERDA. Lokakarya Manajemen dan Organisasi bagi daerah dan beberapa cabang terpilih. Orientasi kepalangmerahan dan manajemen organisasi untuk daerah dan cabang-cabang yang dimiliki. Membina Rencana Strategis Pengembangan Organisasi melalui kinerja tim OD Lokakarya bagi pengembangan fungsi markas pusat bagi Kepala Unit Daerah (KAMADA) Melanjutkan pemberian bantuan kepada korban gempa bumi di Bengkulu, dengan pilot program OD di PMI Bengkulu, untuk mendukung implementasi program CBFA, water and sanitation in Bengkulu. Memantapkan persiapan untuk MUKERNAS tahun 2002 Menerbitkan perangkat lunak bagi pengembangan manajemen dan organisasi seperti Petunjuk Bagi Pengurus PMI. Kapasitas Organisasi PMI per/ April 2002

Jumlah Daerah : 30 daerah

Jumlah Cabang : 323 cabang

Jumlah Ranting : 450 ranting

Jumlah KSR : 28.554 orang

Jumlah TSR : 22.347 orang

Jumlah PMR : 670.127 orang

Sejarah dan Pengertian Palang Merah Remaja (PMR)/ History and Definition of Youth Red Cross (PMR) FOR JUNIOR HIGH SCHOOL RED CROSS

Sejarah dan Pengertian Palang Merah Remaja (PMR)

(Sumber: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Pendidikan Palang Merah Remaja Madya. Jakarta: Markas Besar Palang Merah Indonesia)

1) Sejarah dan pengertian Palang Merah Remaja Indonesia. Palang Merah Remaja (PMR) dibentuk oleh Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nona Siti Dasimah dan tokoh lainnya adalah Nona Paramita Abdurachman. Palang Merah Remaja dulu bernama Palang Merah Pemuda. Saat itu 15 Cabang Palang Merah Indonesia memiliki cabang Palang Merah Pemuda berjumlah 2047 anggota. Hal ini merupakan perwujudan daripada keputusan Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Terbentuknya Palang Merah Remaja di Indonesia atau Junior Red Cross/ Youth Red Cross di beberapa Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional lainnya dilatar belakangi pada waktu pecah Perang Dunia Pertama. Pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas dari dermawan, menggulung pembalut dan sebagainya. Anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan “Palang Merah Remaja”, kemudian prakarsa ini diikuti oleh Negara lain. Setelah peperangan berakhir, Perhimpunan Palang Merah menyadari bahwa banyak pekerjaanpalang merah yang dapat dilakukan oleh Palang Merah Remaja, tidak hanya terbatas di waktu perang saja. Di dalam sidang pertama Liga Perhimpunan Palang Merah Nasional tahun 1919 diputuskan bahwa Palang Merah Remaja menjadi satu bagian Perhimpunan Palang Merah.

2) Tugas dan Kewajiban Palang Merah Remaja. Sesuai dengna tingkatannya, Palang Merah Remaja dalam tugas Palang Merah seperti membantu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, membantu korban bencana dan sebagainya. Namun tugas dan kewajiban utama atau tiga pedoman kegiatan yang disebut Tri Bhakti Palang Merah Remaja adalah:

a) Berbakti kepada masyarakat,

b) Mempertinggi mutu keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

c) mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Selain itu tugas umum, anggota Palang Merah Remaja dapat melaksanakan tugas atau kegiatan khusus sesuai dengan kemampuan yaitu:

i) Berbakti kepada masyarakat.

Ø  Dimulai di dalam lingkungan rumah tinggal sendiri misalnya membantu meringankan orang tua dan sebagainya.

Ø  Turut membantu dalam penanggulangan korban bencana alam, antara lain: P3K, dapur umum, pengungsian, pemberian bantuan makanan, pakaian, dan barang lainnya.

Ø  Diikutsertakan dalam pengumpulan dana,

Ø  Membantu sebagai kader kesehatan remaja bersama dengan kadaer kesehatan yang lain dalam program kesejahteraan masyarakat misalnya di Posyandu dan Puskesmas.

ii) Kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dan gizi.

Ø  Dilingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolah, menolong teman yang sakit atau menjenguk si sakit.

Ø  Memberantas berkeliaran lalat, membersihkan ruangan dalam rumah, halama sekolah masing-masing dan peningkatan gizi.

Ø  Membantu menyelenggarakan dapur makanan gizi.

Ø  Aktif di dalam melaksanakan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai kader kesehatan remaja.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

History and Definition of Youth Red Cross (PMR)

(Source: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Red Cross Youth Education Associate. Jakarta: Indonesian Red Cross Headquarters)

1) The history and understanding of Indonesian Red Cross Youth. Youth Red Cross (PMR) is formed by the Red Cross Indonesia in Jakarta on March 1, 1950, led by Ms Siti Dasimah and other figures were Miss Paramita Abdurachman. Red Cross Youth Red Cross Youth formerly. At that time, the Indonesian Red Cross branch 15 has a branch numbered 2047 Red Cross Youth members. This is a manifestation rather than a decision the League of Red Cross and Red Crescent Societies. The formation of the Red Cross Youth in Indonesia or the Junior Red Cross / Youth Red Cross in several of Red Cross and Red Crescent National More background at the time of the First World War. At that time, the Australian Red Cross mobilized school children in order to assist in accordance with his ability. They were given light duties such as collecting used clothing, old magazines from the generous, rolling bandages and so on. This kid is compiled into an organization called "Red Cross Youth", then this initiative followed by other countries. After the war ended, the Red Cross Red pekerjaanpalang realize that many do by the Red Cross Youth, is not limited in time of war only. In the first session of the National League of Red Cross Societies in 1919 it was decided that the Red Cross Youth become a part of the Red Cross Society.

2) Duties and Obligations of the Red Cross Youth. Dengna appropriate level, Red Cross Youth in tasks such as helping the Red Cross provide first aid, disaster relief and so on. However, the duties and obligations of the three guidelines or activity called Tri Bhakti Red Cross Youth is:

a) Dutiful to the community,

b) Enhance the quality of skills and maintain cleanliness and health.

c) strengthen national and international friendship.

Besides common tasks, Red Cross Youth members to perform specific tasks or activities in accordance with the capabilities are:

i) Dutiful to the community.

 Started in the residential neighborhood itself as helping relieve parents and so on.

 Helps in the prevention of natural disasters, among others: P3K, soup kitchens, refugee, relief food, clothing, and other goods.

 included in the collection of funds,

 Helping the adolescent health cadres along with other health kadaer in programs such as welfare and health centers in the IHC.

ii) Cleanliness, health and environmental sustainability, and nutrition.

 maintain cleanliness within the school such as the school, helping a sick friend or visiting the sick.

 Eliminating wandering flies, clearing room in the house, halama respective schools and improved nutrition.

 Helping organize nutrition food pantries.

 Active in Health in implementing Business School (UKS) as a cadre of adolescent health.

TANDU

 TANDU

tandu.tandu-selimut



Tandu Darurat

Tandu darurat adalah tandu yang sering sekali di gunakan ketika dalam keadaan darurat atau mendesak yang diluar dari perkiraan atau kemampuan manusia misalnya tidak ada (kurang)nya tandu atau lintasan yang tidak memungkinkan untuk membawa tandu yang sudah ada. Misalnya ketika di hutan ataupun lembah yang mana dalam keadaan itu tidak mungkin untuk membawa tandu yang sudah ada atau sudah jadi, maka dalam keadaan itulah tandu darurat ini dipakai. Adapun pengertian tandu darurat itu sendiri adalah: sebagai alat transportasi darurat yang dibuat dengan menggunakan alat atau bahan yang seadanya.

Dalam kegiatan PMR, hal-hal yang biasanya digunakan dalam pembuatan tandu darurat adalah sebagai berikut:

bambu atau kayu

tali

mitella

selimut

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:



2 (dua) buah bambu panjang yang memiliki ukuran panjang 225 cm atau yang disebut ibu tandu.

2 (dua) buah bambu pendek yang memiliki ukuran panjang 60 cm atau yang disebut anak tandu.

2(dua) buah tali tandu yang memiliki panjang 13 m dan memiliki ukuran diameter 3,5,8 ml

3 (tiga) buah mitella yang memiliki ukuran segitiga sama kaki yang panjang kakinya 60 dan lebar 125 sebagai alas tandu agar korban merasa nyaman.

2 (dua) buah mitela yang digunakan sebagai pengikat korban, agar korban tetap dalam posisi dan tidak jatuh dari tandu ketika melewati lintasan yang sulit, misalnya didaerah tebing dan lintasan-lintasan yang dikhawatirkan korban dapat terjatuh.