PBB Peringatkan Gaza Bisa Kehabisan Darah Jika Akses Kemanusiaan Ditutup Total

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi kemanusiaan PBB pada Selasa, 23 Januari 2024, memperingatkan Jalur Gaza akan kehabisan berdarah sampai mati karena akses kemanusiaan ke wilayah itu ditutup (oleh Israel). Penolakan akses kemanusiaan masuk Gaza berulang kali sama dengan menghalang-halangi operasi penyelamantan jiwa. Sumber: Tempo.co

328 Paper Terpilih di AICIS 2024, Bahas Isu Gender-Konflik Palestina dan Israel/

Jakarta - Penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 tahun ini banjir peminat. Tercatat ada sebanyak 1.957 paper yang masuk dari berbagai negara. Baca artikel detikedu, "328 Paper Terpilih di AICIS 2024, Bahas Isu Gender-Konflik Palestina dan Israel" selengkapnya https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7162533/328-paper-terpilih-di-aicis-2024-bahas-isu-gender-konflik-palestina-israel. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label PMR. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PMR. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 September 2013

Sejarah dan Pengertian Palang Merah Remaja (PMR)/ History and Definition of Youth Red Cross (PMR) FOR JUNIOR HIGH SCHOOL RED CROSS

Sejarah dan Pengertian Palang Merah Remaja (PMR)

(Sumber: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Pendidikan Palang Merah Remaja Madya. Jakarta: Markas Besar Palang Merah Indonesia)

1) Sejarah dan pengertian Palang Merah Remaja Indonesia. Palang Merah Remaja (PMR) dibentuk oleh Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tanggal 1 Maret 1950 yang dipimpin oleh Nona Siti Dasimah dan tokoh lainnya adalah Nona Paramita Abdurachman. Palang Merah Remaja dulu bernama Palang Merah Pemuda. Saat itu 15 Cabang Palang Merah Indonesia memiliki cabang Palang Merah Pemuda berjumlah 2047 anggota. Hal ini merupakan perwujudan daripada keputusan Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Terbentuknya Palang Merah Remaja di Indonesia atau Junior Red Cross/ Youth Red Cross di beberapa Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional lainnya dilatar belakangi pada waktu pecah Perang Dunia Pertama. Pada waktu itu Palang Merah Australia mengerahkan anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Kepada mereka diberikan tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas dari dermawan, menggulung pembalut dan sebagainya. Anak ini dihimpun dalam sebuah organisasi yang dinamakan “Palang Merah Remaja”, kemudian prakarsa ini diikuti oleh Negara lain. Setelah peperangan berakhir, Perhimpunan Palang Merah menyadari bahwa banyak pekerjaanpalang merah yang dapat dilakukan oleh Palang Merah Remaja, tidak hanya terbatas di waktu perang saja. Di dalam sidang pertama Liga Perhimpunan Palang Merah Nasional tahun 1919 diputuskan bahwa Palang Merah Remaja menjadi satu bagian Perhimpunan Palang Merah.

2) Tugas dan Kewajiban Palang Merah Remaja. Sesuai dengna tingkatannya, Palang Merah Remaja dalam tugas Palang Merah seperti membantu memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan, membantu korban bencana dan sebagainya. Namun tugas dan kewajiban utama atau tiga pedoman kegiatan yang disebut Tri Bhakti Palang Merah Remaja adalah:

a) Berbakti kepada masyarakat,

b) Mempertinggi mutu keterampilan dan memelihara kebersihan dan kesehatan.

c) mempererat persahabatan nasional dan internasional.

Selain itu tugas umum, anggota Palang Merah Remaja dapat melaksanakan tugas atau kegiatan khusus sesuai dengan kemampuan yaitu:

i) Berbakti kepada masyarakat.

Ø  Dimulai di dalam lingkungan rumah tinggal sendiri misalnya membantu meringankan orang tua dan sebagainya.

Ø  Turut membantu dalam penanggulangan korban bencana alam, antara lain: P3K, dapur umum, pengungsian, pemberian bantuan makanan, pakaian, dan barang lainnya.

Ø  Diikutsertakan dalam pengumpulan dana,

Ø  Membantu sebagai kader kesehatan remaja bersama dengan kadaer kesehatan yang lain dalam program kesejahteraan masyarakat misalnya di Posyandu dan Puskesmas.

ii) Kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dan gizi.

Ø  Dilingkungan sekolah berupa menjaga kebersihan sekolah, menolong teman yang sakit atau menjenguk si sakit.

Ø  Memberantas berkeliaran lalat, membersihkan ruangan dalam rumah, halama sekolah masing-masing dan peningkatan gizi.

Ø  Membantu menyelenggarakan dapur makanan gizi.

Ø  Aktif di dalam melaksanakan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai kader kesehatan remaja.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

History and Definition of Youth Red Cross (PMR)

(Source: Loekitodisastro, Soetikno.1991. Red Cross Youth Education Associate. Jakarta: Indonesian Red Cross Headquarters)

1) The history and understanding of Indonesian Red Cross Youth. Youth Red Cross (PMR) is formed by the Red Cross Indonesia in Jakarta on March 1, 1950, led by Ms Siti Dasimah and other figures were Miss Paramita Abdurachman. Red Cross Youth Red Cross Youth formerly. At that time, the Indonesian Red Cross branch 15 has a branch numbered 2047 Red Cross Youth members. This is a manifestation rather than a decision the League of Red Cross and Red Crescent Societies. The formation of the Red Cross Youth in Indonesia or the Junior Red Cross / Youth Red Cross in several of Red Cross and Red Crescent National More background at the time of the First World War. At that time, the Australian Red Cross mobilized school children in order to assist in accordance with his ability. They were given light duties such as collecting used clothing, old magazines from the generous, rolling bandages and so on. This kid is compiled into an organization called "Red Cross Youth", then this initiative followed by other countries. After the war ended, the Red Cross Red pekerjaanpalang realize that many do by the Red Cross Youth, is not limited in time of war only. In the first session of the National League of Red Cross Societies in 1919 it was decided that the Red Cross Youth become a part of the Red Cross Society.

2) Duties and Obligations of the Red Cross Youth. Dengna appropriate level, Red Cross Youth in tasks such as helping the Red Cross provide first aid, disaster relief and so on. However, the duties and obligations of the three guidelines or activity called Tri Bhakti Red Cross Youth is:

a) Dutiful to the community,

b) Enhance the quality of skills and maintain cleanliness and health.

c) strengthen national and international friendship.

Besides common tasks, Red Cross Youth members to perform specific tasks or activities in accordance with the capabilities are:

i) Dutiful to the community.

 Started in the residential neighborhood itself as helping relieve parents and so on.

 Helps in the prevention of natural disasters, among others: P3K, soup kitchens, refugee, relief food, clothing, and other goods.

 included in the collection of funds,

 Helping the adolescent health cadres along with other health kadaer in programs such as welfare and health centers in the IHC.

ii) Cleanliness, health and environmental sustainability, and nutrition.

 maintain cleanliness within the school such as the school, helping a sick friend or visiting the sick.

 Eliminating wandering flies, clearing room in the house, halama respective schools and improved nutrition.

 Helping organize nutrition food pantries.

 Active in Health in implementing Business School (UKS) as a cadre of adolescent health.